LAPORAN HASIL WAWANCARA
WARUNG MAKAN IBU MILAH
Dosen Pengampu :
Ratih Kurniasih
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis
Disusun Oleh : 1. Aulia Febby Sulistyani (11214814)
2. Tiyas
Amalia Anggini (1A214802)
3. Valentina
Vidianingrum (1A214963)
4. Warsilia
Wilna Setiana (1C214185)
5.Yudi
Hermawan (1C214512)
Kelas :
4EA16
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha rumah makan atau
warung makan adalah suatu usaha yang diyakini sebagai salah satu bentuk usaha
ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis
sekalipun. Namun sering kali ada usaha yang terjadi gulung tikar akibat tidak
mampu mempertahankan jumlah pengunjungnya. Menyebutkan bahwa terjadinya suatu
kesuksesan usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman ini tidak hanya
ditentukan oleh jumlah pengunjungnya, tetapi ditentukan oleh kemampuan
meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.
Dalam suatu rumah makan
pastinya akan membutuhkan sebuah anggaran. Anggaran diperlukan untuk menyusun
rencana keuangan secara periodik dan merupakan suatu rencana yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Warung makan akan sukses apabila peranggaran yang dilakukan berjalan
dengan sesuai target.
Dalam penulisan makalah hasil wawancara
ini, penulis
memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang bernama Ibu Milah yang berani terjun dalam dunia wirausaha yang bergerak dalam bidang
makanan (warung makan).
1.2 Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan
makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya :
1.
Guna memenuhi tugas komunikasi bisnis.
2.
Untuk mengetahui prospek kedepan dari usaha rumah
makan.
3.
Untuk mengetahui usaha rumah makan layak atau tidak
untuk dijalankan
1.3 Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, diantaranya :
1.
Bagi penulis
Diaharapkan penulisan ini mampu menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang bisnis.
2.
Bagi pembaca
Dengan membaca penulisan ini, diharapkan pembaca mampu
mengetahui gambaran tentang cara membuat usaha warung makan dan bagaimana cara
menganggarkan keuangannya.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penulisan
ini tidak terlalu luas jika diteliti secara menyeluruh, maka dari itu agar
masalah tidak melebar, penulis hanya menanyakan beberapa aspek pada
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metodologi
Metode yang
digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan teknik wawancara
kualitataif, menggunakan metode tersebut karena digunakan untuk mendeskripsikan
bagaiamana fenomena aktivitas pelaku bisnis usaha meningkatkan daya saing
usahanya.
2.2 Gambaran Umum Warung Makan
Makanan adalah kebutuhan
dasar manusia yang menjadi alasan mendasar untuk pengembangan bisnis warung
makan. Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan dan merupakan bisnis yang
tidak pernah mati bahkan ada yang sukses dan dapat meraih rezeki yang cukup
besar apabila dikelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli
masyarakat.
Usaha warung makan di Jalan
Pamaan, belakang Universitas Gunadarma kampus E ini dimiliki oleh Ibu Milah.
Karena usaha warung makan dikelola sendiri oleh Ibu Milah, maka warung makan
tersebut diberi nama “Warung Makan Ibu Milah”. Ibu Milah pertama membuka usaha
warung makan pada tahun 2010 dan terus berjalan sampai
saat ini. Ibu Milah mengeluarkan modal awal untuk membuka warung makan sebesar
Rp 20.000.000,00.
Lokasi warung ini berada
di jalan yang strategis karena berada di dekat kampus Universitas Gunadarma
tepatnya dibelakang kampus E dimana mayoritas mahasiswa kampus tersebut
menghabiskan waktu istirahat makan siang
disana. Warung makan Ibu Milah buka mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu
pukul 04.00 – 18.00 WIB. Sebelum pukul 04.00 WIB Ibu Milah pergi ke warung
untuk menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk jualannya.
2.2.1
Bahan Baku
Ibu Milah
mendapatkan bahan baku utama untuk keperluan warungnya dengan dikirim oleh pemasok.
Pemasok akan datang setiap pagi untuk mengantarkan bahan baku warung. Adapun
bahan baku yang dikirim oleh pemasok adalah sebagai berikut:
1.
Ayam
30 ekor,
2.
Ikan lele
2 kg,
3.
Tahu
dan tempe,
4.
Sayuran.
Selain bahan baku
utama, Ibu Milah juga harus menyiapkan beberapa bahan baku tambahan yang
penting bagi warungnya. Berbeda dengan bahan baku utama yang dikirim oleh
pemasok, bahan baku tambahan ini Ibu Milah sendiri yang membeli. Ibu Milah
ditemani suami untuk membeli bahan baku tambahan tersebut, Ibu milah membeli
bahan baku di pasar yang lokasinya tidak jauh dari tempat jualannya. Berikut
adalah keperluan tambahan di warung Ibu Milah :
1.
Gas 3
kg,
2.
Beras,
3.
Minyak goreng,
4.
Bumbu dapur,
5.
Gula pasir,
6.
Tisu,
7.
Sedotan,
8.
Sabun pencuci piring,
9.
Sabun cuci tangan,
10. Kantong
plastik,
11. Styrofoam,
12. Pulpen
13. Kertas
pesanan
2.2.2
Jumlah
Karyawan
Karyawan yang
dipekerjakan Ibu Milah sebanyak 2 (dua) orang, tetapi karena usaha ini
merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota keluarga tetap ada
untuk membantu melayani pembeli, terlebih lagi jika ada pesanan yang diterima
Ibu Milah. Semua karyawan, Ibu Milah, anak dan suami pasti akan ikut serta
membantu menyelesaikan pesanannya.
2.2.3
Pesanan
Selain melayani
mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar, Warung Ibu Milah juga melayani jasa
pesanan. Biasanya Ibu Milah mendapat pesanan dari acara tertentu, misalnya
acara sekolah atau acara dari masayarat sekitar. Ibu Milah dapat melayani
pesanan hingga 100 – 200 box tergantung pesanannya.
2.2.4
Harga
Harga merupakan
salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga menentukan seberapa
besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya. Dalam menetapkan harga apabila terlalu
tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah
akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha warung
makan. Berikut adalah daftar harga makanan di Warung Ibu Milah:
Daftar harga
|
Makanan
|
Ayam bakar + nasi
|
Rp 15.000,00
|
Ayam kremes + nasi
|
Rp 15.000,00
|
||
ayam penyet + nasi
|
Rp 15.000,00
|
||
Lele bakar + nasi
|
Rp 10.000,00
|
||
Lele penyet + nasi
|
Rp 10.000,00
|
||
Tahu tempe kremes
|
Rp 3.000,00
|
||
Tahu tempe nasi
|
Rp 7.000,00
|
||
Soto ayam + nasi
|
Rp 12.000,00
|
||
Minuman
|
Es jeruk
|
Rp 5.000,00
|
|
Es teh manis
|
Rp 3.000,00
|
||
Es nutrisari
|
Rp 4.000,00
|
||
Daftar harga
|
Es milo
|
Rp 4.000,00
|
|
Es extra joss
|
Rp 3.000,00
|
||
Es kukubima
|
Rp 3.000,00
|
||
Es teh tawar
|
Rp 1.000,00
|
||
Jeruk panas
|
Rp 5.000,00
|
||
Teh manis anget
|
Rp 5.000,00
|
2.2.5
Daerah
Pemasaran/Lokasi
Warung Makan Ibu Milah beralamat di
Jalan Pamaan belakang Universitas Gunadarma Kampus E. Dibawah ini adalah peta
lokasi Warung Makan Ibu Milah
2.3
Modal Awal
Modal awal yang
disiapkan oleh Ibu Milah untuk membuka warung makan sebesar Rp 20.000.000,00. Uang
sebesar Rp 20.000.000,00 dibedakan menjadi dua bagian oleh Ibu Milah. Rp
10.000.000,00 digunakan untuk sewa warung dan Rp 10.000.000 disimpan sebagai
kas untuk menyiapkan peralatan dan kebutuhan warung. Berikut adalah daftar
peralatan yang diperlukan di Warung Makan Ibu Milah :
Peralatan
|
Harga
|
Etalase
|
Rp 750.000,00
|
Meja
|
Rp 250.000,00
|
Kursi
|
Rp 200.000,00
|
Wastafel
|
Rp 200.000,00
|
Benner warung
|
Rp 350.000,00
|
Menu makanan
|
Rp 38.000,00
|
Gerobak
|
Rp 300.000,00
|
Peralatan makan
|
Rp 300.000,00
|
Peralatan masak
|
Rp 350.000,00
|
Renovasi tempat
|
Rp 3.500.000,00
|
Total
|
Rp 6.238.000,00
|
2.4
Modal
Persediaan Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan Ibu Milah yaitu persediaan bahan
baku setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dagang. Persediaan yang dikeluarkan
Ibu Miah terdiri dari 2 kategori, yaitu persediaan yang harus dibeli setiap
harinya dan persediaan yang dibeli setiap seminggu sekali. Berikut adalah
daftar persediaan yang harus dipenuhi Ibu Milah :
Bahan Baku
|
Ayam 30 ekor
|
Rp 400.000,00
|
Ikan lele 2 kg
|
Rp 30.000,00
|
|
Sayuran
|
Rp 80.000,00
|
|
Tahu dan tempe
|
Rp 25.000,00
|
|
Beras
|
Rp 90.000,00
|
|
Gas 3 kg
|
Rp 20.000,00
|
|
Minyak goreng 3 liter
|
Rp 45.000,00
|
|
Bumbu dapur
|
Rp 55.000,00
|
|
Gula pasir
|
Rp 35.000,00
|
|
Teh kantong 3 pak
|
Rp 30.000,00
|
|
Jeruk
|
Rp 30.000,00
|
|
Nutrisari 3 pak
|
Rp 30.000,00
|
|
Milo 3 pak
|
Rp 30.000,00
|
|
Extrajoss 2 pak
|
Rp 21.000,00
|
|
Kukubima 2 pak
|
Rp 21.000,00
|
|
Air galon
|
Rp 15.000,00
|
|
Total
|
Rp 957.000,00
|
Modal
bahan baku perbulan = Rp 957.000,00 x 26
= Rp 24.882.000,00
Jadi dapat disimpulkan total modal bahan baku yang harus
dikeluarkan Ibu Milah perharinya yaitu Rp 957.000,00 dan perbulannya Rp
24.882.000,00.
2.5
Modal Perlengkapan
Warung
Perlengkapan warung adalah perlengkapan
penunjang yang dibutuhkan warung seperti styrofoam, kantong
plastik dan lain-lain. Berikut adalah daftar perlengkapanWarung Ibu Milah :
Nama
|
Harga
|
Tisu 10 biji
|
Rp 30.000,00
|
Sedotan 1 pak
|
Rp 5.000,00
|
Sabun pencuci piring
|
Rp 20.000,00
|
Sabun cuci tangan
|
Rp 20.000,00
|
Kantong plastik
|
Rp 15.000,00
|
Styrofoam
|
Rp 30.000,00
|
Kertas pesanan
|
Rp 5.000,00
|
Pulpen
|
Rp 5.000,00
|
Total
|
Rp 130.000,00
|
Perlengkapan Warung Ibu Milah dipenuhi
setiap seminggu sekali, jadi untuk perhitungan perhari dan perbulannya adalah
sebagai berikut:
Total perlengkapan perhari = Rp 130.000,00
: 6
= Rp 21.700,00
Total perlengkapan perbulan = Rp 130.000 x
26
= Rp 3.380.000,00
Jadi total uang yang harus dikeluarkan Ibu
Milah untuk memenuhi perlengkapan warung perhari sebesar Rp 21.700,00 dan
setiap bulannya yaitu Rp 3.380.000,00.
2.6
Biaya atau
Beban
Biaya- biaya yang harus dilunasi oleh Ibu Milah terdiri dari
gaji pegawai, biaya listrik dan air, biaya sampah dan biaya sewa warung.
Berikut adalah rincian dari biaya Warung Makan Ibu Milah :
Perbulan
|
Nama Biaya
|
Total
|
Gaji 2 karyawan
|
Rp 2.400.000,00
|
|
Biaya listrik dan air
|
Rp 200.000,00
|
|
Biaya sampah
|
Rp 75.000,00
|
|
Total
|
Rp 2.675.000,00
|
Pertahun
|
Nama Biaya
|
Total
|
Sewa warung
|
Rp 10.000.000,00
|
|
Total
|
Rp 10.000.000,00
|
Total
beban perbulan = biaya perbulan + (biaya pertahun : 12)
= Rp 2.675.000,00 + ( Rp
10.000.000,00 : 12)
= Rp 2.675.000,00 + Rp 834.000
= Rp 3.509.000,00
Total
beban perhari = Rp 3.509.000,00 : 26
= Rp 135.000,00
Jadi
dapat disimpulkan total beban perbulan
yang harus dilunasi Ibu Milah sebesar Rp 3.509.000,00.
2.7
Market
Potensial dan Market Share
2.7.1
Market Potensial
Adapun market
potensial Warung Makan Ibu Milah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma Kampus
E, karena letaknya yang sangat
berdekatan dengan kampus tersebut.
Universitas Gunadarma Kampus E terdiri dari 5
gedung, dimana dalam setiap gedung tersebut terdiri dari 4 lantai, dan setiap
lantai terdiri dari 9 ruangan kelas, serta diasumsikan setiap ruang kelas
tersebut terdiri dari 40 mahasiswa. Maka perhitungan market potensial utuk
Warung Makan Ibu Milah, yaitu:
5
x 4 x 9 x 40 = 7.200
7.200
x 20% = 1.440 (error= 20%)
7.200
– 1.440 = 5.760
Maka, market potensial Warung Makan Ibu Milah terhadap Universitas Gunadarma Kampus E adalah
sebanyak 5.760.
2.7.2 Market Share
Pangsa Pasar adalah persentase
bisnis atau penjualan sebuah perusahaan dagang dari bisnis keseluruhan atau
penjualan oleh semua pesaing gabungan di pasar tertentu.
Di sekitar kampus E Universitas Gunadarma terdapat kurang lebih 30
penjual makanan, dimana warung makan Ibu Milah merupakan salah satunya dari
penjual tersebut. Sehingga mendapatkan market share sebesar 0,033% dengan
perhitungan:
5.760 : 30
= 192
Warung
makan Ibu Milah menjual 100 makanan dalam sehari, jadi:
1 : 30 =
0,033%
Jika warung
makan Ibu Milah membuka 1 cabang di sekitar kampus, maka bias mendapatkan
market share 2 kali lipat dari 0,033 yaitu sebesar 0,066% .
2.8
Perhitungan Omset
Penjualan 1 hari
Makanan dan minuman 100 porsi x Rp.
20.000 = Rp. 2.000.000
Penjualan 1 bulan (26 hari)
Makanan dan Minuman 100 porsi x Rp.
20.000 x 26 hari = Rp.52.000.000
Keuntungan
Keuntungan 1 hari
Rp. 2.000.000 – Rp. 1.222.000 = Rp.
778.000
Keuntungan 1 bulan (26 hari)
Rp. 52.000.000 – Rp. 31.772.000 =
Rp. 20.228.000
Laporan Penjualan Perbulan
Penjualan ( 2.600 x Rp. 20.000
) Rp.
52.000.000
Biaya Produksi Variabel
Biaya Bahan Baku Rp. 24.882.000
Biaya Operasional Rp. 3.380.000
Biaya Listrik dan Air Rp. 200.000
+
Total Biaya Variabel (Rp. 28.
462.000)
Contribusi Margin Rp.
23.538.000
Biaya Tetap
Biaya Sewa Gedung Rp. 834.000
Biaya Gaji Rp. 2.400.000
Biaya Sampah Rp.
75.000
Total Biaya Tetap (Rp.
3.309.000)
Laba Rp. 20.229.000
BEP unit =
TFC
( P- V )
= Rp. 20.000.000
Rp. 20.000 – Rp. 11.000
=
Rp. 20.000
Rp.
9.000
=
2.222 porsi
Keterangan:
TFC =
Total Fixed Cost
P =
Price
V =
Variabel
Artinya warung makan Ibu Milah perlu
menjual makanan sebanyak 2.222 porsi gar terjadi BEP. Pada penjualan 2.222 baru
memperoleh keuntungan.
Apabila rata-rata penjualan 100 pori
per hari, maka waktu yang dibutuhkan untuk BEP adalag = = 22,22 dibulatkan menjadi 22 hari.
BEP unit = 2222 x Rp. 20.000 = Rp.
44.440.000 .
Artinya warung makan Ibu Milah akan
memperoleh uang sebanyak
Rp. 44.440.000 pada saat BEP.
Perhitungan
BEP berdasarkan Laporan Penjualan Bulanan
Penjualan = Rp. 20.000
B.Variabel
= Rp. 11.000 _
CM = Rp.
9.000
BEP
Unit = FC
P - V
= Rp. 3.309.000
Rp.20.000 – Rp. 11.000
= 368 Unit
Artinya Warung Makan Ibu Milah perlu
menjual sebanyak 368 porsi makanan agar terjadi BEP. Pada penjualan yang ke-369
porsi, baru akan memperoleh keuntungan dalam 1 bulan.
Artinya,
Warung Makan Ibu Milah akan memperoleh uang sebanyak
Rp.
7.353.333 pada saat BEP dalam 1 bulan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
dari hasil wawancara dan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa
usaha warung makan Ibu Milah dalam menjalankan bisnis warung makannya pertama
berdiri dengan modal awal Rp.20.000.000,00. Uang sebesar Rp 20.000.000,00
dibedakan menjadi dua bagian oleh Ibu Milah. Rp 10.000.000,00 digunakan untuk
sewa warung dan Rp 10.000.000 disimpan sebagai kas untuk menyiapkan peralatan
dan kebutuhan warung. Total modal bahan baku perbulannya Rp 24.882.000,00. Total perlengkapan perbulan Rp 3.380.000,00. Total beban
perbulan Rp 3.509.000,00. Market
potensial Warung Makan Ibu Milah terhadap Universitas Gunadarma Kampus E adalah sebanyak
5.760. Omset penjualan 1 bulan (26 hari) Rp.52.000.000.
Keuntungan 1 bulan (26 hari)
Rp. 20.228.000
Akan
lebih baik jika warung makan Ibu Milah membuka 1
cabang di sekitar kampus, maka bias mendapatkan market share 2 kali lipat dari
0,033 yaitu sebesar 0,066% . Warung Makan Ibu Milah perlu menjual sebanyak 368
porsi makanan agar terjadi BEP. Pada penjualan yang ke-369 porsi, baru akan
memperoleh keuntungan dalam 1 bulan.
BAB IV
LAMPIRAN